Sabtu, 21 Februari 2009

Sebuah jalan takdir

Aku selalu percaya bahwa segala yg terjadi pada kehidupan setiap manusia itu sudah digarisin sama Yang Maha Kuasa (bukan maksud sok filosofis)termasuk juga aku.
Kalo mo dikilas balik , boleh dibilang dari kecil itu hidup aku boleh dibilang lurus2 aja (anak baek2 lah istilahnya, kalopun kadang bandel, tetep masih dicap anak baek he..he..he.., habis imejnya juga gitu sih), bahkan sampe dewasa pun ga pernah yg namanya melenceng dari jalan yg benar> Mungkin bagi sebagian anak muda, kehidupanku itu terlalu membosankan alias garing abis. Believe it or not, tiap kali ada hal yg sifatnya bikin aku bisa melenceng, pasti ada “sesuatu” atau bahkan petunjuk yg membuatku ga jadi melenceng dan hal itu yg justru selalu kusyukuri karena berarti ALLAH itu selalu melindungiku
Meskipun kehidupanku tergolong lurus2 aja bukan berarti ga pernah berada di titik “nadhir” alias titik balik. Aku pernah ngalamin dan hal itu terjadi saat bapakku meninggal. Hal itu yg mengubah segalanya dalam diriku (jgn diartikan aku depresi berat karena kehilangan bapak) dalam hal berpikir dan bertindak yg dikemudian hari alias sekarang bisa memantapkan proses pendewasaan diriku hingga menjadi orang yg bisa berpikir dan bertindak jauh lebih dewasa.
Dan tiap kali kurenungin. Aku juga bisa makin nyadar dan mulai bisa belajar ambil hikmah bahwa segala hal yg sudah digariskan untuk aku jalani itu pasti akan bisa membuatku jadi orang yg lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar