Kamis, 04 Juni 2009

Gaya Bahasa yang Kreatif dan Dinamis

Menulis adalah salah satu bahasa komunikasi universal tak langsung yang digunakan untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pemikiran kita. Media yang digunakan sebagai sarana juga cukup beragam, salah satunya adalah melalui internet. Menulis atau yang lebih dikenal dengan istilah ”ngeblog” memang sudah jadi tren tersendiri. Apalagi karena sifatnya yang umum dan tidak mengenal usia, asalkan bisa dan suka menulis, sudah cukup. Bahasa penulisan cukup beragam tetapi umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri, untuk gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang bebas, karena jika harus mengikuti bahasa penulisan yang baku dan kaidah-kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bisa dikatakan cukup sulit.. Cukup sulit karena menulis terutama ngeblog ini ada kaitannya dengan kebebasan berekspresi dan berkreasi dalam menuangkan ide-ide ke dalm bentuk tulisan. Akan sangat terbebani jika misalnya kita hanya ingin sekedar curhat atau berbagi pengalaman, harus menggunakan bahas yang baik dan benar. Kecuali jika kita ingin mempublikasikan hasil penelitian, jurnal, laporan resmi yang sudah dipersyaratkan harus mengikuti aturan penulisan yang benar, maka wajib hukumnya untuk menggunakan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Gaya berbahasa yang bebas memang bisa memberi kesan ”tidak indah”, seenaknya dan dianggap merusak tatanan berbahasa Indonesia yang benar (karena umumnya menggunakan bahasa ”gaul” dan lebih mementingkan kesan ringan dan mudah dipahami), tetapi jika kita bisa ”mensiasati”, hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah. Kesan ”tidak indah” dan seenaknya bisa berubah jika kita bisa kreatif dalam memilih dan memadu-padankan kata-kata (kreatif dalam gaya bahasa) baik dalam pemilihan judul maupun isi tulisan, sehingga akan muncul kesan ”apik” namun tetap ringan dan mudah dipahami, disamping menarik dan bisa ”memancing” berbagai macam reaksi dari pembaca. Lebih bagus lagi jika kita bisa kritis pada bagian isi tulisannya.
Menurut saya, dalam dunia internet, bahasa yang baik adalah yang dinamis, dan bahasa Indonesia cukup memenuhi syarat, tetapi saya cukup keberatan jika dalam penggunaannya harus mengikuti kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Bagi saya, jika harus mengikuti aturan tersebut, justru akan membatasi ruang gerak dalam mengkreasikan ide untuk karya penulisan. Interaksi dan komunikasi yang fleksibel dalam penulisan di internet memegang peranan yang cukup penting, sehingga penggunaan bahasa yang dinamis juga sangat diperlukan. 
Pengguna internet yang notabene adalah khalayak umum, cenderung tidak terlalu mementingkan tatanan bahasa dalam suatu karya penulisan (misal: blog), dan lebih mementingkan apakah tulisan tersebut menarik (gaya bahasa yang kreatif dan ”unik” umumnya menarik perhatian), informatif dan kadangkala bisa menghibur (bahasa yang dinamis akan menghasilkan isi tulisan yang informatif tapi tetap ringan dan bahkan bisa menghibur)

2 komentar:

  1. menurut gua tulisan yang baik adalah yang mudah dipahami ( penjelasan tidak berbelit-belit/ terperinci ), memberi inspirasi untuk berkarya terlepas dari seperti apa gaya bahasa tulisan tersebut. namun, alangkah baiknya jika memakai gaya bahasa umumnya. siapa lagi yang melestarikan bahasa Insonesia yang baik dan benar jika bukan orang indonesia sendiri. betul gak...?

    salam kenal,


    www.satriagemini.blogspot.com
    ( blogger baru )

    BalasHapus
  2. artikel yang baghus dan menginspirasi. Terima kasih

    BalasHapus