Sabtu, 30 Mei 2009

Iphone oh iphone

Kalo segala sesuatu yang dijadikan acuan adalah dari segi harga untuk saat ini pastilah jawabannya no deal. Tapi jika kita mau melihat dari segi lain, terlalu dini jika memutuskan no deal. Pertimbangan yang cukup menarik bagi saya adalah sifat distribusinya yang beda dari pesaingnya juga kelebihan yang dimiliki oleh iphone itu sendiri.
Dengan sifat distribusi yang demikian, mungkin akan sedikit menylitkan jika hanya berorientasi pada konsumen individual. Strategi yang bisa dianggap ”nekat” dan gagal bagi orang awam seperti kita. Tetapi benarkah demikian? Mungkin saja strategi bisnis ini memang dari awalnya tidak hanya berorientasi pada konsumen individual tetapi juga menitikberatkan pada tingkat korporasi, sekolahan hingga institusi (tengok saja sistemya yang memakai sistem kontrak). Mungkin dengan sistem seperti ini, diharapkan keuntungan adalah yang bersifat jangka panjang dan bukan temporer.
Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki iphone semisal user interactive dengan fitur layar sentuhnya. Bagi korporasi, apple sebagai produsen iphone, bersifat fleksibel bagi perusahaan pengembang perangkat lunak untuk bekerjasama, sehingga akan lebih kaya sentuhan dan inovasi teknologi. Apalagi dengan mobilitas manusia yang semakin tinggi, di tahun-tahun mendatang akan menggeser tren yang semula dari notebook menjadi ke smartphone. Bukan hal yang mustahil, bila hal itu terjadi, iphone mungkin akan jadi gadget yang diminati.
 Menurut saya, iphone di Indonesia, jika mau memikirkan untuk jangka panjang, masih cukup berprospek. Jika distributor iphone jeli, sebenarnya untuk tingkat korporasi, institusi peluangnya masih cukup besar. Apalagi mengingat pemerintahan kita sedang giat-giatnya menggalakkan digitalisasi di segala bidang. So.....no dealkah????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar